mujix's avatar

mujix

mujix
172 Watchers190 Deviations
30.4K
Pageviews

Commission.

5 min read
Hey, I'm comic artist and illustator.
I've worked with some client for many years.

Published comic:
Proposal Untuk Presiden 2 by mujix  Proposal Untuk Presiden 1 by mujix  Proposal Untuk Presiden 4 by mujix

Proposal Untuk Presiden | 2015 | Published in Indonesia.
You can read the teaser in this link: Proposal Untuk Presiden

Maskot or Character Design:
chibi by mujix


animal chara :D by mujix
Illustration and artworks: 
  Galaksi Bakso Bakar by mujix  Si Amed : Dragon Ball Cosplayer by mujix 
  lemon tea: lemon's world by mujix  perjuangan by mujix  on the spot comic by mujix

Cartoon and Carricature:

  Just Me, You, and Love. by mujix  avril lia by mujix
friends by mujix  woronoves by mujix

Note me or email me : mujiyonosutarno@gmail.com if you interested with my work.
Thanks :D

Mujix
Solo, 26 Oktober 2015
Join the community to add your comment. Already a deviant? Log In

Di suatu sore yang sebenarnya cukup terik, kami berteduh dibawah pohon rindang di depan Masjid Kalimasada. Bayangan dari pepohonan sepertinya makin gelap pekat gara-gara terkena sinar matahari. Kami, ah sebenarnya hanya aku dan beberapa teman kuliah yang tengah asik mengobrolkan tentang ‘entah apa’. Aku duduk diseberang tak jauh dari mereka, menatap nanar dan mencoba untuk tetap mempertahankan akal sehatku. Akal sehat, sesuatu ‘benda’ paling penting yang harus tetap ’sehat’ agar aku tidak gila.


Beberapa hari ini banyak  hal yang membuatku gila. Misalnya, acara televisi yang penuh ‘drama semu’ gak jelas, yah salahku sendiri sih, ngapain juga harus nonton televisi. Hal yang cukup bikin gila lagi adalah kondisi badan yang bawaannya lemes mulu, sama koneksi internet yang lemotnya minta ampun. Gitu deh, beberapa hal gila lain tidak bisa aku tuliskan di dalam postingan ini. Saat ini bulan Ramadhan hanya menunggu hitungan hari, dan ditandai dengan rutinitas yang cukup akrab. Salah satu rutinitas tersebut adalah pengajian di Masjid Kalimasada.


Dari tempat ini aku bisa menyimak aktivitas pengajian tersebut, aku hanya menyimak saja dari kejauhan, tak ada keinginan sedikitpun untuk ikut bergabung dengan majelis tersebut. Suara pembicara pengajian itu terdengar santun dan membelai sore tersebut menjadi lebih khusuk. Tak ada perlawanan yang berarti dari diriku. Entah sudah berapa kalimat yang pembicara itu lontarkan di pengajian tersebut, aku tidak terlalu ingat, aku terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri. Beberapa patah kata yang menempel diotakku dari pengajian tersebut adalah ‘manusia masih harus banyak belajar untuk bisa berkawan dengan Tuhan’. Ya benar, Berkawan. Bukan menghamba seperti budak seperti yang biasa diceritakan para orang suci.


Sebenarnya ada beberapa alasan lain yang memaksaku untuk tidak meninggalkan tempat itu. Perempuan. Alasan itu bernama 'Perempuan'. Perempuan yang hingga hari ini menjadi ‘penghalang’ rapuhnya hubungan pertemananku dengan Tuhan. Perempuan itu duduk mengenakan baju serba hitam, mendengarkan pengajian dengan khidmat dan sesekali tangannya bergerak membetulkan letak penutup kepalanya yang juga berwarna hitam.Seperti biasanya, perempuan itu tak menoleh sedikitpun ke arahku.


Aku tersenyum kecut. Gara-gara dia, Malam-malam akhir ini tidak seperti malam-malam yang dulu aku lalui. Aku sering terjaga di tengah malam buta, bermimpi banyak hal yang sebenarnya buruk namun aku menyukainya. Aku sudah sering terjebak disituasi seperti ini, hanya menunggu masalah waktu saja agar aku bisa terbiasa. Bukankah kehidupan kita  sehari-hari itu hanya berisi sekumpulan kebiasaan?


Salah satu kebiasaan ‘semesta’ yang paling aku suka adalah takdir yang datang dan tak tertebak. Seperti saat ini, tiba-tiba dua orang perempuan datang. Datang dan akan mengubah banyak takdir dimasa depan? Mungkin saja. Perempuan pertama adalah kawan sekelasku, aku cukup akrab dengannya, benar-benar berkawan. Aku menjabat tangannya perlahan, tangannya yang kecil dan kurus. Tangan kecil yang kurus itu di-kamuflase dengan handband dan jam tangan agar terlihat lebih trendi. Ah..ternyata di dunia ini masih ada tangan yang lebih kecil daripada tanganku.


“Ngapain di sini Jix?” dia bertanya sambil mengambil jarak agar temannya bisa bersalaman denganku.


“Biasa Ta, nongkrong” ujarku. Ya, temanku ini bernama Paramita. Teman seangkatan di kampus. Entah sudah berapa kali aku dan dia terjebak di tugas kampus yang sama. Perempuan yang berada di belakangnya  Paramita, aku lupa namanya. Siapa ya? Ah sudahlah, Perempuan yang  ‘aku lupa namanya’ itu mengenakan topi sinterklas kecil. Wajahnya yang bulat itu semakin diperhalus dengan rambut gaya ekor kuda. Namun yang paling aku ingat adalah poni kecil di dahinya yang terkadang tertiup angin. Aku juga menjabat Perempuan yang  ‘aku lupa namanya’ itu dengan tersenyum.


Paramita dan temannya duduk di sebelah kiriku. Mata Paramita mencari sosok orang diatara kerumunan para peserta pengajian. Sepertinya dia menemukan siapa yang ia cari, Perempuan. Perempuan yang duduk mengenakan baju serba hitam Perempuan yang hingga hari ini menjadi ‘penghalang’ rapuhnya hubungan pertemananku dengan Tuhan. Perempuan yang membuatku sering tersenyum kecut. 


Paramita diam sejenak lalu menoleh kearahku dengan pertanyaan yang tidak bisa aku jawab.


“Kamu masih sering kepikiran soal perempuan yang ‘kaya tapi mirip pengangguran’ itu Jix?”

Pengangguran? Dasar, memang sih dia belum lulus kuliah, tapi juga enggak gitu juga kali. Aku sedikit menelan kata-kataku dan terus diam seribu bahasa. Btw aku dan Paramita sama-sama sudah menjadi sarjana seni. Ciyeee sing sarjana seni.


“Woy, jawab dulu kenapa sih? Baiklah aku ganti pertanyaan” Paramita tertawa, dan perempuan yang ‘aku lupa namanya’ itu hanya tersenyum.


“Jix, Kamu masih suka deg-degan kalau ketemu dia?”

Deg-degan? Dia bertanya kalau kisahku dengan perempuan itu kisah cinta ‘menye-menye’ ABG saat SMA, tentu saja kutampik pertanyaan tersebut dengan jawaban yang diplomatis.


“Biasa aja, Ta”

Matanya mulai menyipit sambil menahan tawa.


“Beneran biasa aja?Bohong Dosa lhooh”

Dosa? Gokil!! Urusan cinta ‘menye-menye’itu tiba-tiba saja menjurus kearah ‘dosa’, tinggal selangkah lagi menuju tema ‘Surga-Neraka’. Ampun Bos!!


“Euhh, gimana ya? Bingung Ta, aku ralat deh, terkadang masih suka salting gitu sih” Sebuah pengakuan yang beberapa detik kemudian akhirnya kusesali.


“Yeeey, aku bilangin ke dia ah!!!” Paramita bersorak kemudian berlari menuju perempuan berbaju hitam tersebut. Kampret!! Harusnya tadi aku diam saja. Paramita meninggalkanku dengan Perempuan yang  ‘aku lupa namanya’.


“Hahaha, tenang aja Mas, Tata enggak mungkin bilang soal itu sama dia kok” perempuan itu membuka obrolan dengan hangat. Aku menoleh kepadanya, sambil bersusah payah mengingat siapa namanya.


“Iya, dia emang suka bercanda sih, Mbak” baiklah aku mengambil jarak aman. Aku memanggilnya ‘Mbak’. Perempuan itu tersenyum, memandangku perlahan kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Paramita dan Perempuan berbaju hitam.


“Dunia perempuan itu terkadang  aneh Mas” oke, kali ini bakal ada kisah  ‘mas-mas’ dan ‘mbak-mbak’  yang ingin melalui suatu sore ini dengan tema ‘dunia perempuan yang aneh’.


“Saya tahu dari Paramita kalau mas-nya naksir perempuan itu udah dari dulu lhooh” ARRRGGGGGGHHHH!!!!! Kenapa Paramita harus ‘ember’ juga ke orang lain gitu sih!?Aku mencoba untuk tetap tenang, walau keringat dingin mulai mengucur di pelipis.


“Mas-nya kan pinter, suka bekerja keras dan sepertinya sudah mati-matian mengejar dia. Kok masih bisa ya dia nolak gituh?”ya, benar-benar mati-matian, aku bahkan sadar fakta tersebut.  Kami terdiam cukup lama, dan aku juga tidak menjawab pertanyaan itu, semuanya masih memungkinkan untuk bercengkrama dengan hening.


“Udah Mas, saya cabut dulu ya” Perempuan yang  ‘aku lupa namanya’ itu berdiri kemudian berpamitan.


“Enggak nunggu Paramita?” tanyaku.


“Enggak mas, kayaknya dia bakalan lama disana.  Mari mas…”

dia berjalan didepanku dengan perlahan.Aku memperhatikannya dengan seksama dan tanpa sadar terucap sepatah kata.


“Hei’ teriakku untuk menghentikan langkahnya.


“Iya, ada apa mas?” Perempuan yang  ‘aku lupa namanya’ itu diam sejenak dan menoleh ke arahku.

“Aku enggak percaya kalau aku ini orangnya ‘pinter’ dan ’suka bekerja keras’ seperti kata ‘Paramita’” entah setan mana yang mempengaruhiku untuk berkata seperti itu, atau mungkin hanya sekedar respon kecil atas pertanyaannya yang belum terjawab.


“Terus?” perempuan itu bertanya lagi.


“Hm... PR-ku masih banyak Mbak. Aku enggak sebaik itu, aku masih dalam proses memantaskan diri, aku masih harus banyak belajar, dan aku juga belum cukup berkawan baik dengan Tuhan”


“Hahahaha, kenapa jadi cyrhat serius gitu sih Mas?” Perempuan yang  ‘aku lupa namanya’ itu tertawa kecil.


“Yah, Maksudku euh… yang serius ini nih, ehm..minggu depan kamu luang?” aku memejamkan mataku perlahan dan memandangnya dengan penuh keseriusan.


“Maksudnya?”


“Aku pengen ngajak kamu keluar, kemana gitu”


“Hihihihihi” Perempuan yang  ‘aku lupa namanya’ itu bahkan tidak berbalik atau berjalan ke arahku. Kami terjebak di sebuah perbicangan kecil yang aneh.


“Euuh, atau kalau enggak, temanmu yang manis bo..boleh kok diajak juga, aku habis gajian royalti komik, nanti aku traktir deh” aku mencoba mengeluarkan apa yang berada dipikiranku melalui kata-kata.


“Ciyeee, jadi mulai udah bisa move on nih?”


Aku menoleh ke arah perempuan yang sedang  duduk mengenakan baju serba hitam, Perempuan yang hingga hari ini menjadi ‘penghalang’ rapuhnya hubungan pertemananku dengan Tuhan. Perempuan yang membuatku sering tersenyum kecut. 


“Insyaallah!!” jawabku sambil memasukkan tangan ke saku celana jeansku.


Ya.suatu sore yang sebenarnya cukup terik itu sepertinya mulai perlahan menjadi dingin.


Mujix

sedang menjadi komikus yang

males menggambar. makanya

ditulis aja kali ya?

Boyolali, 9 Juni2015



Join the community to add your comment. Already a deviant? Log In

nobi dan muji

5 min read
kalian kenal Nobita, iya, itu tuh, sebuah kartun jepang dimana tokoh utamanya seorang pemuda pemalas yang di kirimi seekor (sebuah atau seorang) robot kucing gak punya kuping dengan suara om-om mau berak bernama Doraemon. Di dunia ini terlalu banyak orang yang egois, bahkan untuk seorang nobitapun tahu akan hal ini. di dunia luar, doi harus bertemu dengan dunia nyata, ada sesosok kawan berbadan gempal dengan suara kucing keinjek buskota yang hobi nyanyi bernama Giant (bacanya Jaiyen). dan seremnya tuh,si Giant masih berduet maut dengan seorang pemuda sombong bermulut monyong bernama Suneo yang tajirnya minta ampun. belum lagi kisah cintanya yang gak wajar dengan Shisuka, sebuah kisah cinta yang sangat kompleks karena harus berhadapan dengan sang Mr. Perfect bernama Dekisugi. kenapa sempurna? bayangin coba? ada seorang cowok ganteng, baik hati, pinter,dan suka menolong.oh mai God!!! malang nian nasib kau nobita? semua siksaan tu belum kelar lhoo,masalah sepele sebangsa nilai Nol dan keinginan untuk tidur siang menambah betapa dramatisnya kehidupan seorang Nobita. dunia itulah yang menunggu Nobita ketika dia memutuskan untuk keluar kamar.

Dunia diluar kamarku cukup berbeda dengan doi, salah satu benda di dunia nyata yang membuatku empet detik ini adalah pemuda nangung gak jelas di depan kampus. kurasa keadaanku sama galaunya dengan nobita, adegan dimana ketika sebuah motor melintas dengan suara yang sangat keras. Kupingku hampir copot, untung saja masih sempat aku pegang. Bagi seorang pejalan kaki yang sedang memikirkan visi misi sebuah kehidupan seorang manusia, perilaku pemuda bermotor itu sangat menyebalkan, pengen rasanya njitak dia pake buldoser kemudian dikubur hidup-hidup. Lumayan, setidaknya saripati manusia bermotor itu bisa menjadi pupuk organic buat cabe-cabe di tempatnya bang arum (baca Posti nganGerakan Tani Merdeka).Untunglah semua adegan brutal tersebut hanyalah pikiran ngelanturku saja, kurasa kalian juga ga mau ngebayangin punya sesosok teman berambut kribo yang doyan nguburin orang ketika doi galau.

Detik ini pikiranku kayak permen nano nano, rame rasanya, semua hal bercampur aduk kaya bulu ketek. Bayangin coba, selama hidup 23 tahun lebih 6 bulan kalian belum mengalami sebuah pencapaian yang berarti, kalian kurasa sering mengalami keadaan dimana setiap 5 detik kalian bengong dengan wajah songong dan menghembuskan nafas panjang (sepanjang  jalan kenangan,kita saling bergandeng tangan,lho kok malah nyanyi). Detik ini aku merasa jadi pecundang paling kribo sedunia (dan pecundang paling ganteng). Kamu belum lulus kuliah, gara-gara birokrasi yang gak jelas. Belum punya cewek coz terlalu mikirin anissa ceribel fokus ma karir. Kerjaan komikus freelance yang acak adut membuat dompet yang juga acak adut. Beberapa hal diatas sering membuat pemuda berambut kribo itu makin sering memikirkan visi misi sebuah kehidupan seorang manusia.

Adududuh, kadang kala aku pengen punya doraemon. Andaikata punya, doi bakal aku jadiin gantungan kunci di tas consina merahku. Nah ketika empet melihat pemuda bermotor labil tersebut, aku nangis deh ke doraemon sambil bilang gini

"Doraemoooooon, minta alat buat memutilasi pemuda itu biar  mati agar gak  mengganggu orang banyaaaak"

jreng-jreng-jreng

"ini Mujita (ceritanya si muji sedang jadi mujita), alat pemutilasi tubuh tanpa bukti"
kurasa si kucing gak punya kuping dengan suara om-om mau berak tersebut bakal ngeluarin sebuah clurit besar warna pink dengan sebuah antenna di gagangnya.

"cara kerjanya gmana Doraemon??" aku antusias,

"kamu bisa menebas tubuh pemuda itu dengan remot control ini, si clurit tu bakal terbang dan menjalankan tugasnya dengan menghilangkan barang bukti" kata si Doraemon sambil tersenyum mesum.

Untunglah semua adegan brutal tersebut hanyalah pikiran ngelanturku episode kedua saja, kurasa kalian juga ga mau ngebayangin punya sesosok teman berambut kribo pegang remot control buat nerbangin clurit agar bisa ngebacok orang ketika doi galau.

Ya,ya, ya.hidupku sangat ramai.bisa di bilang semua hal yang ada dikehidupanku sangat menakjubkan. Okelah, tas consina berwarna merahku gak ada gantungan kunci doraemon. Dan tenang saja, aku belum punya niat buat beli buldoser buat ngubur perilaku pemuda bermotor itu sangat menyebalkan tersebut. Sebrengsek apapun kehidupanku, aku masih memiliki sesosok dewa yang bernama Tuhan. Walau Doi gak jelas bentuknya, setidaknya Doi masih menyanyangiku hingga detik ini. Walau masih males-malesan berdoa dan bersyukur, pemuda kribo yang hampir memutilasi pemuda bermotor pake clurit terbang itu yakin, semua halyang terjadi hingga detik ini adalah yang terbaik. Terimakasih Tuhan:)
oh iya, walau si nobita Losernya minta ampun, doi gak pernah takut untuk keluar kamar.kurasa hal tersebut bukan masalah doi punya Doraemonatau tidak, namun lebih sebuah tindakan bahwa dia bisa menerima semua kehidupan dramatisnya,dan tentu saja menjalaninya dengan keisengan ala anak untuk bergembira didalam hidupXD

NB:  yahh,anggap aja omonganku di postingan ini bohong semua. Okelah, anggap aja ini curhatan seorang pemuda labil yang sedang beranjak dewasa, ngbrolin soal pencapaian, kurasa setiap orang memiliki parameter yang berbeda-beda. Eniwei,buat yang pengen liat pencapaian sederhana seorang mujix, bisa mampir ke sini dan kesini:)flavors.me/lemonteacomic
atau kesini juga boleh komisisolo.tumblr.com/

Mujix
alasanku ikut stand up comedy adalah agar suatu saat bisa
bilang gini " aku adalah seorang KOMIKUS yang bikin KOMIK
sambil jadi KOMIK" nah lhoooh
#ribetbangetsih
Solo, 9 Mei 2012
Join the community to add your comment. Already a deviant? Log In

Ichi-go ichi-e

9 min read
"Ichi-go ichi-e, anggaplah setiap pertemuanmu dengan seseorang adalah pertemuan terakhir"
~A Bad Boy Drinks Tea oleh Nishimori Hiroyuki~


Malam itu pukul 8 lebih 10 menit, dan tentu saja jarum berwarna merah itu bergerak maju, entah kapan akan berhenti aku tak mau ambil pusing. Kalian ingin tahu apa yang aku pusingkan malam itu? Persoalan kuliah? Bukan. Masalah mengapa rambut kriboku makin panjang? Tidak, itu tidak masalah selama aku masih bisa rutin merawatnya, Atau problem mengenai harga BBM yang makin naik? Okey, itu kurasa cukup memusingkan, namun aku tidak akan membicarakan perihal kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), ataupun mempermasalahkan mengapa hingga hari ini HPku tidak memiliki layanan BBM (BlackBerry Messenger). Kenaikan harga BBM hanya persoalan mengenai politik dan jegal menjegal, HP dengan layanan BBM hanya masalah kebutuhan dan nama baik (sebenernya ngeles siii karena belum mampu untuk beli, udah belipun bingung mau buat apaan, wong sudah terlalu banyak teman di dunia nyata).


Ketika kalian membaca curhatan gak jelasku soal BBM, waktu kalian telah terbuang sia-sia sepersekian detik (yeah I got your Rythem dude). Malam itu pukul 8 lebih 11 menit, kalian tahu apa yang aku pusingkan malam itu? Aku berdiri sejenak untuk menguasai kesadaranku, mencoba membatasi berbagai suara kacau yang bercampur dengan isakkan banyak orang. Berbagai visual tertangkap mataku, dan tanpa ampun menerjang logika serta menghujam telak ke sanubari. Apa yang terjadi malam itu? 2 menit yang lalu, dimalam itu, aku menerima kabar. pasien yang juga paman tersayangku di ruang ICU rumah sakit PKU Solo tersebut akhirnya meninggal dunia, setelah kritis akibat kecelakaan motor ketika dia hendak pergi mengajar di sebuah SMP di Babatan.


Anggaplah setiap pertemuanmu dengan seseorang adalah pertemuan terakhir, aku bertemu kutipan tersebut secara tidak sengaja di sebuah komik jepang berjudul A Bad Boy Drinks Tea. Sebuah komik remaja bergenre komedi romantis dengan tokoh utama mantan Preman berwajah setan yang ingin tobat dan berbuat kebajikan. Yeah, cerita yang cukup umum untuk sebuah manga. Satu hal yang membuatku bertahan untuk membaca manga bertema 'umum' tersebut adalah nama komikusnya, yaitu Nishimori Hiroyuki. Dia mangaka lahir di kota Tokyo pada tanggal 23 November 1963. Aku akan bercerita sedikit mengenai A Bad Boy Drinks Tea, yang dalam versi jepang di terbitkan dengan judul 'Ocha Nigosu'. Perjalanan Masaya Funebashi atau biasa di panggil Ma The Devil, atau Ma-Kun (tokoh utama mantan preman yang berwajah setan) dalam mewujudkan hidup yang dipenuhi kebajikan akhirnya di pertemukan dengan klub minum teh (yak, semacam ekstra kulikuler jaman SMA gitu deh). dia terpesona dengan Anezaki sang ketua klub dan tentu saja cerita proses Ma-kun berjalan seru dan konyol.


Alur cerita didalam manga tersebut berjalan relatif cepat, hingga Ma-Kun bertemu kutipan 'Ichi-go ichi-e' ketika menjalani prosesi minum teh di ruang klub. Secara garis besar scene pertemuan Ma-Kun dengan 'Ichi-go ichi-e' adalah poin penting yang menentukan jalannya cerita dalam manga ini. anggaplah setiap pertemuanmu dengan seseorang adalah pertemuan terakhir, fokuskan perhatianmu dengan apa yang ada didalam dirinya, berikan yang tebaik, perlakukan seseorang tersebut seakan-akan kalian tidak akan bertemu lagi. Kutipan tersebut mengajarkan kepada Ma-Kun (dan cowok galau berambut kribo bernama mujix) untuk menghargai setiap pertemuan dengan siapapun.


Pertemuan terakhirku dengan paman tersayang tersebut kira-kira satu minggu yang lalu, disebuah acara hajatan nikah anaknya Pakdheku, jadi kakakknya ibuku punya anak perempuan yang nikah, dan pamanku yang ternyata adiknya bapakku datang sebagai Pembawa Acara, jadi anak peremuan pakdheku itu bisa dibilang sepupuku dan keponakan jauhnya pamanku (bingung? Gpp. Aku juga bingung, lanjutin baca ajah). Petang itu aku langsung merangkul pundak pamanku dengan erat. Yak, pamanku itu bernama Gio Carito. Aku sering memanggilnya Om Gio, dia adalah seorang bapak paruh baya berumur 50 tahun. Bekerja sebagai guru tetap di sebuah sekolah menengah tak jauh dari tempatnya berkeluarga. Selain sebagai guru, dia adalah dalang wayang kulit yang handal (pastinya lebih handal daripada cowok galau berambut kribo bernama mujix) serta sebagai MC campursari yang ampuh. Ciri khas fisik dari om gio dan saudara-saudaranya sangat mudah di tebak. Mereka semua (om Gio, bapakku, kakakknya bapakku, dan kakakknya kakak bapakku) mempunyai kumis melintang mirip Bumerang suku Aborigin di Australia. Yak, kadangkala aku sering mengkhayalkan mereka saling melempar kumis keudara melesat jauh ke angkasa 'wung...wung...' kemudian balik lagi ke tempatnya (kumis tempatnya masih di bawah idung kan?) dengan suara 'clak'.


Aku dan om Gio sangat akrab, dia adalah pamanku yang paling dekat daripada dibandingkan dengan paman-paman yang lain di keluargaku. Malam itu ketika nikahan anaknya Pakdheku (gak perlu dijabarin lagi kan?), dia datang bersama istrinya (untung gak bawa istri tetangganya) tercinta. Setelah berbincang akrab dan hangat, dia segera pergi ke medan perang. Pergi ke tempat para biduan sexy ala dangdut yang siap mengguncang nikahan anaknya pakdheku, menyonsong ramainnya muda-mudi yang sedang repot membawa nampan berisi pisang, jenang, teh anget dan lain-lain. Dia akan menjadi MC campursari yang hebat malam ini, dan MC campursari yang hebat itu adalah pamanku...


Mendengar berita bahwa pamanku telah meninggal, aku segera berlari menerobos kerumunan penjenguk tersebut dengan panik. Aku menyusuri lorong panjang di samping ruang ICU, segera saja aku menengok dari jendela kaca berwarna biru tersebut. kulihat berbagai alat kedokteran yang sejak tadi pagi menempel mulai di copot dan dilepaskan. Badannya mulai berwarna biru, tangannya diikat dengan kain putih, aku tak tega menatap wajahnya dan segera berlari meninggalkan ruang ICU untuk menenangkan diri.


Kematian bagi sebagian orang adalah topik pembahasan yang sangat sensitif. Mas yoni seorang kawan di GKS juga berpendapat demikian, kalian kenal mas yoni? Dia adalah sesosok pria dewasa berbadan tinggi besar dengan hutan belantara yang habis ditebang secara liar di janggutnya (masyarakat umum menyebutnya brewok yang habis di cukur). Dia yang mengantarkanku pagi itu ke PKU, aku mendengar perihal musibah itu malah dari ayahku yang di Bogor. Segera saja aku meminta tolong kepada pria dewasa berbadan tinggi besar dengan hutan belantara yang habis ditebang secara liar di janggutnya untuk mengantarkanku disana.


Alam kematian sangat dekat dengan dunia spiritual, Dalam ajaran islam kita mengenal kematian sebagai awal sebuah hidup yang baru di alam yang lain suatu saat.para manusia yang meninggal akan di tanyai para malaikat penjaga kubur tentang iman mereka sebelum adili secara akbar oleh Allah SWT di Padang Mahsyar di hari Yaumul Hisab nanti, tentang amal perbuatan yang mereka lakukan di dunia. Menurut syariat Islam, kepada mereka yang jahat sudah diperlihatkan kehidupan mereka kelak setelah masa penghakiman selesai di neraka dan selama itu pula mereka akan mendapatkan siksa kubur. Manusia yang telah di adili akan menerima konsekwensi berupa Surga dan Neraka berdasarkan nilai Rapor amal. So, ketika kalian mati maka itu adalah deadline dalam mencari pahala.


Agama Hindu dan Budha adalah agama yang mengenalkan konsep suatu hukum yang disebut dengan Karma Pala, yaitu hukum sebab akibat yang terjadi di setiap manusia. kelahiran manusia adalah suatu proses Reinkarnasi atau Punarbawa (Samsara). Reingkarnasi adalah suatu tahap dimana kalian akan terlahir kembali menjadi 'sesuatu'. Sesuatu tersebut tidak hanya dalam lingkup manusia, teapi juga hewan dan tumbuhan. Para manusia (atau makhluk dibumi) akan terus mengalami kelahiran dan kematian berdasarkan karma mereka di dunia. Semakin buruk karma mereka, maka akan semakin sering mereka mengalami reingkarnasi, hingga mereka benar-benar menyempurnakan karma baik mereka. Apabila seseorang telah benar-benar sempurna perbuatannya didunia ini, maka dia akan keluar dari perputaran karmapalad dan menyatu dengan Brahmana (Tuhan /Budha/ Niwana) yang disebut dengan Moksa. Jadi kalo karma kalian buruk bisa saja terlahir kembali menjadi rumput, atau kecebong, iya kecebong berambut kribo:p


Tana Toraja menempatkan upacara kematian sebagai prosesi yang sangat megah dan mewah. Upacara pemakaman disertai dengan musik, tari-tarian dan pesta untuk masyarakat. kematian di sini adalah sebuah kesempatan mewah. Jadi, keluarga almarhum diberikan penangguhan, mereka tidak perlu menguburkan tubuh mayat dengan segera. Mereka hanya dapat membungkusnya dan menyimpannya di dalam rumah mereka, sementara mereka menabung untuk biaya pemakaman. Bahkan menurut ceritanya mbak Anna Subekti, akan ada semacam prosesi pengembalian nyawa ke mayat oleh dukun kematian, agar sang mayat dapat berjalan menuju makam yang biasanya terletak di pepohonan atau tebing yang tinggi. Kebudayaan tana toraja menganggap leluluhur ada di dilangit, semakin tinggi mayat itu diletakkan, maka semakin dekat ia dengan leluhur (woy kok postingannya jadi serius gini? Salto dulu ah) .


Oke deh, buat yang capek baca bisa rehat sebentar, kali ini emang si Mujix lagi napsu nulis, yang punya kacang dari pacar silahkan dimakan, yang punya pacar silahkan di kacangin.

Postingan ini tentu saja tidak akan memperdebatkan mana konsep kematian yang paling benar, aku menuliskan banyak jabaran tentang kematian diatas hanya sekedar untuk menekankan, bahwa kematian adalah tema yang sangat sensitif bukan hanya untuk cowok galau berambut kribo bernama Mujix, atau sesosok pria dewasa berbadan tinggi besar dengan hutan belantara yang habis ditebang secara liar di janggutnya bernama mas Yoni. Kematian, dan kehidupan setelah mati telah menjadi isu yang berkembang dari ribuan tahun yang lalu sejak munculnya kebudayaan di dunia.


Malam itu pukul 9 lebih 11 menit, kalian tahu apa yang aku pusingkan malam itu? Berbagai asumsi mengenai kematian membuatku gila malam itu. Cukuplah untuk membuatmu enggan makan, males mandi, hanya bengong semalaman agar pikiran kalian tetap sadar dan fokus. Satu hal yang pasti apabila kita membicarakan tentang nyawa, kita tidak tahu kapan nyawa kita akan hilang. Kapan kita mendapat deadline untuk mencari pahala dari Allah, kita tidak tau apakah karma buruk kita telah lunas agar kita segera dapat menyatu dengan nirwana, ataukah akan ada tempat yang tinggi untuk perbuatan kita agar pantas bersanding dengan para leluhur yang tentu saja telah berada di langit mendahului kita, seperti yang dipercayai para masyarakat Tana Toraja.


Namun yang pasti, anggaplah setiap pertemuanmu dengan seseorang adalah pertemuan terakhir. nyawa kita ada di ujung leher. Dekta, Sangat dekat dengan kita saat ini. Lakukan yang terbaik dan terus berusaha.


Sekedar catatan ringan, Om gio adalah seseorang yang (katanya kakakku) menganut paham kejawen. Didalam kartu tanda penduduknya tertera agama Kristen, namun sore itu dia dimakamkan dengan tata cara Agama Islam, dan dia juga seorang paman berkumis bumerang paling hangat yang pernah kutemui. Semoga amal, karma baiknya dan ibadahnya diterima oleh Pencipta Semesta.


Mujix
Adududuh
postingan dengan tema paling sensitif
dan sangat personal
mohon maaf apabila ada kesalahan
dan kekurangan yak
trims buat Mas Is,Mas Yoni, Gde Agus, Anna Subekti,
dan Nanang Musha atas obrolannya:)
Solo, 18 Maret 2012
Join the community to add your comment. Already a deviant? Log In
Hari senin pagi aku terbangun dengan sangat malas, kurasa hawa dingin yang menyelimutiku hari ini seperti mimpi buruk. Setelah menegak sebotol air putih aku bergegas ke kamar mandi, untuk mandi? Tentu saja bukan. Hanya pinguin yang berani mandi pagi di udara sedingin itu (walaupun jalanku pagi itu lenggak-lenggok gak jelas seperti pinguin mau kawin). Segayung air sama secolek sabun muka Pond's White Deep Cleansing Facial Foam itu membuatku makin hidup (ceileh sambil promo lagi tuh, di bayar berapa jix). Setelah menyiapkan berbagai barang di dalam tas berwarna merah aku segera cabut meninggalkan kos menuju ke GKS, di tempat di mana aku bisa menemukan program CorelDraw X4 dan Windows Media Player (buat dengerin Dek Nikita nyanyi :P).


Aku hidup di sebuah dunia yang dipenuhi angka, Itu yang terpikirkan ketika menunggu Bis Atmo dari arah Terminal Palur. Semua kehidupan berlangsung dengan sangat sistematis, bisa dikatakan angka adalah bahasa simbol yang mengatur pergerakan dari satu titik ke titik lain. Ketika kalian naik bis, mencoba bengong memikirkan nasib kalian hari ini dan sok berpuitis di pinggir jendela kaca, kalian harus menyerahkan uang sebesar Rp. 2.500 kepada kondektur bermuka gahar. pingin sih suatu saat bilang gini:

"ini Bis Atmo, ini permen mintz, dari pada gigit Bis Atmo mending makan permen Mintz" sambil memberikan plastik item berisi permen ke pangkuan si kondektur. Aku yakin dia bakal bengong sehari semalem sambil nangis di pangkuan sopirnya.

"apa dosaku Tuhaaaaan,kenapa Kau harus mempertemukanku dengan cowok berambut kribo maniak Permen Mintz huhuhuuhuu"
#sambil ngelap ingus dan air mata pake celana panjangnya pak sopir

Iyaa..
pokoknya mirip seperti iklan ini:
www.youtube.com/watch?v=W6-3ly…



Uang sebesar Rp. 2.500 itu bisa mengantarkan kalian sampe ke tempat kerja (dengan atau tanpa permen Mintz). Setelah bertemu angka Rp. 2.500, aku menengok jam digital di hapeku. Tertera 07.30. kurasa dengan berjalan kaki sambil salto bisa nyampe di GKS sekitar 15 menitan, kalo sambil ngesot malah hanya 5 menit (ngesotnya nebeng di sepeda motor orang hehehe...). Dalam hitungan detik aku bertemu dengan banyak angka. Kata mbah Gugel angka adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan untuk melambangkan bilangan. Contohnya, bilangan lima dapat dilambangkan menggunakan angka Hindu-Arab "5" (sistem angka berbasis 10), "101" (sistem angka biner), maupun menggunakan angka Romawi 'V'. Lambang "5", "1", "0", dan "V" yang digunakan untuk melambangkan bilangan lima disebut sebagai angka. Pusing? Iya sama. Aku juga pusing. dari pada pusing mending makan Permen Mintz # wadezigg!!!!


Apabila kita Berbicara tentang mbah Gugel dan Permen Mintz di You Tube, maka isu yang paling hangat (sehangat pelukan dek Nikita Willy :p) untuk di hangatkan (dihangatkan? Dibicarakan kali) adalah isu tentang SOPA dan PIPA, buat kawan-kawan penjelajah dunia maya tentu sudah tau bukan tentang isu tersebut. apa? Apa? Bukan!!! Aku tak perduli apabila video klipnya Ayu Ting-Ting mirip 2NE1, Kita sedang membicarakan SOPA (Stop Online Piracy Act) dan PIPA (Protect IP Act). Sebuah undang-undang yang sedang ngetrend di negaranya paman Sam, bisa di bilang SOPA dan PIPA adalah peraturan yang diusulkan tahun lalu oleh senator dan pejabat tinggi Amerika Serikat (mirip DPR dan MPR di indonesia) yang (katanya sih) untuk melindungi hak cipta materi internet seperti video, musik, software dan semua barang digital dari pembajakan. Sangat menarik, dan sangat mengerikan.


Bisa dibilang mungkin hal serumit itu bukan urusan kita, ngapain sih mikir ribet sebangsa SOPA dan PIPA, yah... silahkan tidak perduli apabila kalian telah siap untuk tidak mendapatkan referensi data dengan mudah dan lumayan valid, tidak dapat berkarya dengan sangat kreatif gara-gara pelarangan bikin Fan art atau Doujinshi, atau bisa jadi kalian tidak akan bisa chatting dengan gebetan kalian, tidak bisa menonton Yuri dan Tiffany SNSD Goyang-goyang di youtube (aduh kok malah buka aib jix?) (sebenernya sih pengen nulis seo hyeon, tapi takut di marahi sama om Cassofa Fachmy. bukan, doi bukan keripik kentang atau singkong. doi om-om penulis dan blogger keren yang girang apabila di setelin lagunya Mr.Taxi sama Chocolate Love:D), dan seabrek kesenangan lainnya. Apabila peraturan tersebut disahkan beberapa situs keren seperti Google, Yahoo, Facebook dan Mozilla mungkin akan tutup. aku bahkan mengunpload sebuah gambar solidaritas untuk memprotes SOPA dan PIPA di deviaantartku, gambar ini dari minggu kemarin mulai terupload sangat banyak di DA.




Okey, SOPA dan PIPA ujung-ujungnya adalah perebutan angka. Permen Mintz yang tayang sangat kratif di televisi itu juga mempertaruhkan banyak angka. Apakah kalian tahu harga iklan di televisi? durasi tayang 15 detik harganya berkisar 10 s.d. 15 juta. Jadi untuk 1 spot (1 kali tampil) pihak principal (atau yang mengiklankan produk) menghabiskan dana sekitar 15 juta. Tuh kan, iklan geje nan aneh soal cowok menggigit pensil itu menyiapkan 15 juta pertayang. Silahkan dikalikan dengan berapa kali cowok tersebut nongol dan meneror kalian di acara infotainment pada Prime time(Jam tersibuk di sebuah stasiun televisi, biasanya jam 18.00 sampe 21.00 WIB).


Kita semua tahu, hidup kita diatur oleh angka. Semua kehidupan berlangsung dengan sangat sistematis, walau terbangun dengan sangat malas kalian akan tetap bangun dan menjalani hari ini apabila mengingat banyak angka di sekitar kalian. Benda-benda seperti utang teh anget kemarin sore, cicilan motor yang belum kelar, anak-anak kita yang merengek-rengek minta Permen Mitz gara-gara liat iklan di tipi, membayar premium membership di Deviantart, ataupun mertua yang sedang bersemangat meneror kita untuk menikahi anaknya, setidaknya jangan sampai membuat kalian di butakan oleh angka. Kita semua tahu, hidup kita diatur oleh angka, oke sedikit aku ralat.sebagian besar hidup kita diatur oleh angka, namun tidak semuanya.


Cinta yang tulus tidak diatur oleh angka (yang tulus lho yaaa).

Persahabatan sejati tidak diatur oleh angka (yang sejati lho yaaa).

Pahala dan surga tidak diatur oleh angka.

Dan konsep iman dan Tuhan tentu saja tidak diatur oleh angka.


NB: saya tidak bermaksud merendahkan siapapun didalam tulisan ini. saya ngefans konsep iklannya permen tersebut. sueeer, iklannya berhasil banget. sangat meneror. salut buat tim kreatifnya:)


Mujix
ini rambut kribonya mujix, ini permen mintz
dari pada ngemut rambut kribo atau makan permen
lebih baik baca postingannya mujix
haduuuhaduuuhaduuu rambutku jangan di emut ya
geli tau :p
Solo, 23 Januari 2012
Join the community to add your comment. Already a deviant? Log In
Featured

Commission. by mujix, journal

Sore Sebelum Kencan Pertama by mujix, journal

nobi dan muji by mujix, journal

Ichi-go ichi-e by mujix, journal

angka dan permen mintz by mujix, journal